Jumat, 05 Agustus 2011

Sistem Tenaga Listrik

Energi listrik memang sangat penting pada masa sekarang ini, bisa dikatakan kita tidak bisa hidup tanpa listrik (ini cuman istilah doank..sebenernya ga juga sih). Gimana sih sebenernya energi listrik itu bisa sampai ke kita??

Jadi, gini nih ceritanya...

Ada yang disebut dengan Sistem Tenaga Listrik, apa itu ??? sistem tenaga listrik itu adalah suatu sistem yang melingkupi :
1. Pembangkitan
2. Transmisi (dengan menggunakan tegangan yang tinggi)
3. Distribusi (tegangan rendah)

PEMBANGKITAN

Pada pembangkitan, energi listrik dihasilkan oleh generator. Ada banyak sekali jenis pembangkitan bila didasarkan pada bahan dasar (sumber) yang digunakan, seperti :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
4. dan lainnya (capek kalo harus ditulis semua..hehe)

TRANSMISI

Dari hasil pembangkitan tersebut, energi listrik kemudian disalurkan ke rumah-rumah, pabrik-pabrik, dan konsumen listrik lainnya. Namun ada kendala pada penyaluran ini jika energi listrik yang dihasilkan langsung disalurkan. Apa kendalanya??

Kendalanya yaitu jarak antara pembangkitan dengan konsumen sangat jauh (meskipun mungkin ada yang dekat..tapi kita anggaplah jauh). Tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit tidak besar, sedangkan daya yang dihasilkan oleh pembangkitan cukup besar, hal ini mengakibatkan besarnya rugi-rugi daya yang dapat terjadi pada saat energi listrik tersebut disalurkan ke konsumen...Nah, bagaimana solusinya??

Solusinya yaitu dengan pentransmisian energi listrik menggunakan tegangan yang tinggi (kalo di Indonesia biasanya 500kV atau 150kV..(transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan yang tinggi) tiap negara beda-beda sesuai dengan ketentuan negara tersebut).

Kenapa bisa mengurangi Loss energi?? mari kita lihat :

Daya yang dihasilkan oleh pembangkitan kita sebut saja S, dengan rumus :

S = V . I

dengan V adalah tegangan dan I adalah arus. Karena tegangan yang dihasilkan oleh pembangkitan kecil, maka untuk S yang besar nilai I (arus) akan besar, dan kita tahu (buat yang udah tahu..kalo yang belum tahu cari tahu yah..piss) bahwa rugi-rugi yang dihasilkan :

Ploss = (I^2).R

dengan R adalah hambatan pada saluran, dengan melihat hal di atas maka dapat kita simpulkan bahwa dengan nilai V yang semakin besar maka nilai I akan semakin kecil (untuk daya yang sama), dan dengan nilai I yang semakin kecil maka loss yang dihasilkan juga akan semakin kecil..gitu, nah bagaimana cara menaikkan tegangan tersebut??? caranya adalah dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan transformator yang menggunakan perbandingan lilitan antara sisi primer dengan sekundernya. (lebih jelasnya baca tentang transformator ajah..)

DISTRIBUSI

Setelah energi listrik tersebut ditransmisikan, energi listrik tadi tidak bisa langsung digunakan oleh kita, kenapa??

Seperti telah dibahas sebelumnya, setelah energi listrik dibangkitkan, energi listrik tersebut tegangannya dinaikkan menjadi tinggi (bisa mencapai 500kV), oleh karena itu maka tegangan tersebut harus diturunkan kembali agar bisa digunakan oleh kita (untuk industri rumah tangga di Indonesia digunakan 220Volt). gimana caranya?? lagi-lagi pake yang namanya transformator.

Pada distribusi ini tegangan yang digunakan rendah karena jarak pada saluran distribusi ini tidak terlalu jauh ke konsumen (ingat...semakin jauh jarak maka nilai R akan semakin besar).

setelah tegangan tersebut diturunkan dan didistribusikan ke rumah-rumah, baru deh bisa dipake...

wah, cape juga nulisnya...udahan dulu ah

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo